twitter


Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebelum membahas "Mahasiswa". Saya ingin mengucapkan selamat Hari Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Mungkin sangat terlambat saya mengucapkannya, karena peringatan HMKI jatuh pada tanggal 20 September 2011 bulan kemarin.

Sebenarnya ingin membahas topik HMKI, akan tetapi saya ingin mengangkat topik yang lebih luas, yakni "Mahasiswa". Kebetulan juga di kampus bertambah 1 keluarga baru, rekan - rekan mahasiswa baru angkatan 2011. Dan kegiatan MOM (Masa Orientasi Mahasiswa), di fakultas sendiri, untuk tahun kami menyebutnya dengan OPTIKUS (Orientasi Penyatuan Mahasiswa), yang panitianya beranggotakan rekan mahasiswa angkatan 2009 dan beberapa di antaranya 2010. Kegiatan ini menginspirasi saya untuk membahas tema "Mahasiswa" dalam tulisan kali ini. Di sini saya ingin berbagi pemikiran dengan teman - teman semua tentang "Mahasiswa", berbagi tentang apa yang saya pikirkan dan apa yang saya rasakan. Semoga itu semua bisa tersampaikan melalui tulisan - tulisan ini. :)

Sedikit tentang HMKI, tanggal 20 September 1982, tepatnya di Makasar resmi berdiri Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan dideklarasikan sebagai wadah bagi mahasiswa kedokteran Indonesia. Dan di hari jadi inilah dijadikan sebagai hari mahasiswa kedokteran Indonesia (HMKI). Sementara itu ISMKI sendiri memiliki fungsi sebagai wadah utama bagi mahasiswa kedokteran Indonesia untuk beraktifitas, berkreasi, menyampaikan aspirasi dan wadah untuk membangun bangsa Indonesia.

Ngomong - ngomong tentang Makasar. Pastinya kita sering mendengar dan melihat di tayangan telivisi / membaca di media cetak tentang kerusuhan yang melibatkan mahasiswa di sana. Pastinya timbul beberapa pertanyaan. Apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa terjadi? Apa pemicunya? Teman - teman bisa membacanya dihttp://andysyoekryamal.wordpress.com/2010/03/04/mengapa-demo-mahasiswa-makassar-sering-rusuh/. Lalu bagaimana dengan desas - desus bahwa makasar adalah kiblat dari pergerakan mahasiswa.http://birokrasi.kompasiana.com/2011/09/02/makassar-sebagai-kiblat-gerakan-kemahasiswaan-indonesia/, artikel ini ditulis oleh mahasiswa makasar. Silahkan teman - teman beragumentasi setelah membaca 2 artikel di atas, kita sudah cukup dewasa untuk berfikiran secara luas. Banyak sekali sudut pandang yang berbeda dalam menanggapi aksi demo yang di lakukan mahasiswa. Ada yang di benarkan dan ada yang tidak di benarkan. Tergantung aksi yang bagaimana dan proses perjalanan negosiasi yang di lakukan sebelum memulai aksi.

Tulisan di atas adalah sedikit intermezo sebelum saya membahas lebih jauh lagi tentang mahasiswa. Sempat saya utarakan pada waktu sambutan pembukaan MOM Fakultas Kedokteran 2011 (kebetulan sekarang saya menjabat sebagai Gubernur BEM FK periode 2011 - 2012), bahwa akan ada perubahan yang sangat signifikan antara masa - masa di bangku SMA dengan bangku perkuliahan. Perubahan itu bukan hanya dari status yang tadinya seorang pelajar SMA lalu sekarang menjadi Mahasiswa, melainkan dari pola berfikir, pembentukan mental, mungkin saya lebih suka menyebutnya dengan istilah masa peralihan dan pencarian jati diri.

Saya mencari informasi dari berbagai sumber. Kebetulan juga sebagai bahan materi tentang organisasi mahasiswa untuk saya sampaikan kepada mahasiswa baru di kegiatan MOM Fakultas. Dari bahan - bahan tersebut, saya mengambil kesimpulan, ada tiga tugas dasar dari mahasasiswa.

Pertama, mencari nilai.
Setiap mahasiswa ingin mendapat nilai sebaik - baiknya. Sebagian banyak orang lebih percaya dengan pembuktian apakah seorang mampu atau tidak, biasanya di lihat dari statistik nilai yang di perolehnya. Dan mahasiswa mana yang tidak mau mendapatkan nilai bagus dan berlama - lama di kampus. Pasti semua mahasiswa menginginkan nilai yang terbaik dan cepat lulus dengan gelar yang di inginkan.

Kedua, mencari ilmu.
Ilmu yang dicari mahasiswa tidak hanya berupa teori yang di pelajari dari buku diktat. Tapi dari kehidupan sosial bermasyarkat. Kita akan mendapatkan banyak ilmu, bahkan yang selama ini kita hanya membacanya di buku, kemungkinan besar kita bisa mempelajarinya langsung dari kehidupan sosial. Di kehidupan masyarakat, kita akan di hadapkan dengan problematika nyata, oleh karena itu mahasiswa harus kritis dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Dan secara tidak langsung kita akan belajar tentang problem solving. Dalam hal ini, organisasi mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting. Di organisasi, mahasiswa bisa mempraktekkan ilmu - ilmu yang sudah di perolehnya dalam bentuk teori menjadi sebuah realita.

Ketiga, mencari rekan.
Saya banyak mendengar bahwa kehidupan mahasiswa lebih individualis. Jangan terburu - buru menjadikan pernyataan ini sebagai kalimat paten / sebuah realita kehidupan mahasiswa yang tidak bisa di ganggu gugat. Akibatnya banyak yang tidak bisa menikmati kehidupan sebagai mahasiswa.
Kenapa bisa timbul suatu pemikiran seperti itu. Hal itu di karenakan beban tugas yang di terima mahasiswa lebih besar dan berat, juga kesibukan tiap mahasiswa yang berbeda, sehingga jarang sekali bisa keluar bersama. Berbeda dengan masa - masa SMA, dimana kita bisa pergi beramai - ramai dengan teman - teman tanpa terkendala dengan kesibukan dan tugas - tugas dari sekolah.
Memang ada benarnya pernyataan di atas. Tapi menurut saya, kembali ke pribadi masing - masing. Kita masih bisa menjalin persahabatan, kita masih bisa keluar bareng, ngobrol, nongkrong. Mungkin tidak sesering semasa SMA, tapi justru dengan intensitas waktu yang kita miliki sebagai mahasiswa untuk menikmati waktu luang, mengajarkan kita untuk menghargai dan memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik - baiknya dan menjadikannya lebih berkualitas.
Dan jika kita memiliki banyak rekan, beban yang kita terima sebagai mahasiswa tanpa kita sadari bisa berkurang. Contonhnya, dalam kehidupan sehari - hari mahasiswa. Kita bisa bertukar materi, bisa bertanya kepada rekan kita jika kita kesulitan dalam memahami penjelasan dari dosen / jika kita kesulitan dalam mengerjakan tugas. Dan manfaat jangka panjangnya, suatu saat ketika di dunia pekerjaan. Kehadiran rekan - rekan kita semasa sekolah / kuliah pasti akan sangat membantu kita dalam segala proses kerja sama / suatu hubungan kerja. Entah itu dalam satu bidang yang sama bahkan dengan bidang berbeda.

Jadi untuk rekan - rekan mahasiswa baru, kalian masih perlu belajar beradaptasi untuk proses transisi di bangku perkuliahan. Apa yang saya sampaikan bukan hanya ditujukan kepada mahasiswa baru, tetapi juga untuk rekan – rekan mahasiswa lainnya.

Sebenarnya masih ingin berbagi pemikiran melalui tulisan. Tetapi akan sangat menjenuhkan jika saya menuangkannya semua dalam satu judul. Tulisan ini masih sebuah awalan. Mungkin kalau di buku ini masih bagian dari BAB I. Saya akan melanjutkannya di lain kesempatan. Mungkin dengan ruang lingkup yang sama "Mahasiswa", tapi dalam topik yang berbeda. Mungkin saya akan mengangkat topik “Organisasi Mahasiswa” :)

Saya sangat berharap masukan dan pendapat dari teman - teman tentang tulisan ini, khususnya kritikan. Bagi saya, kritikan adalah sebuah semangat yang bersifat membangun kepribadian menjadi semakin lebih baik. ;)

Sebelum mengakhiri tulisan saya. Bagi teman – teman yang sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Saya ingin mengetahui respon teman – teman, jika teman – teman menerima pertanyaan dari seorang siswa/siswi SMA. Pertanyaan ini di kemukakan kepada saya oleh beberapa pelajar SMA. Mereka bertanya :
1. Apa saja yang di lakukan mahasiswa di kampus selain belajar?
2. Apakah di sibukkan dengan aksi demo?
3. Apakah demo itu wajib dilakukan oleh mahasiswa?
4. Apa jika tidak pernah demo tidak bisa di sebut sebagai mahasiswa? Terima kasih sudah menyempatkan waktu untu membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat. Amin ya Allah :)

Wassalamu'alaikum wr. wb

2 komentar:

  1. Amiien mbak gub BEM....:-)

  1. Atur nuhun mas sub bidang seni musik :)

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar :)