twitter











Mohon maav, sementara blog ini tidak beroperasi selama beberapa bulan ke depan.. :)
Selamat taun baru 2012.. Sudah berapa mimpi yang kalian rangkai dan siap wujudkan di taun 2012?? Berapapun itu, yang penting totalitas dalam mewujudkannya. Semoga resolusi kita di tahun 2012 bisa terwujud. Amin :))


Dan selamat menempuh ujian untuk rekan - rekan saya di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Semangat semuanya, ayo belajar,belajar, belajar!! ;D



Tidak terasa sudah di penghujung tahun 2011. Sedikit flashback, teringat resolusi saya di tahun 2011. Alhamdulillah bisa terwujud. Saya ucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, juga kepada orang - orang terdekat yang sudah membantu mewujudkan resolusi itu. Sekarang saya ingin berbagi kesuksesan ini dengan kalian semua. Selamat membaca :)


Semua berawal dari sini.....

Semasa SMP, pemerintah setempat mewajibkan siswi SMP untuk berjilbab. Disini pertama kali saya berjilbab, hanya di lingkungan sekolah. Dan berlangsung selama tiga tahun. Dibangku SMA, sekolah memberi kebebasan untuk memilih seragam. Sebagian besar teman saya bertahan dengan berjilbab, dan saya melepasnya.

Aneh dan kurang nyaman tampil tanpa jilbab didepan umum. Ada yang hilang dalam diri saya. Meski menanggalkan jilbab, saya berusaha berbusana sesopan mungkin. Kadang mengenakan seragam rok panjang dengan kemeja lengan pendek. Prinsip saya berbusana, nyaman dan sopan.

Sempat dibeberapa moment saya merindukan jilbab. Bulan Ramadhan, pihak sekolah mewajibkan siswi berjilbab. Dimoment inilah rasa rindu untuk berjilbab terobati.

Puncaknya, ketika pertama kali menjadi mahasiswi. Sebagian besar sahabat saya berjilbab. Perasaan rindu berjilbab makin besar, sangat iri melihat mereka berjilbab. Terlihat anggun dan bersahaja.

Saya terbiasa mengenakan celana pendek selutut. Ketika keluar untuk membeli makan, muncul rasa tidak nyaman. Awalnya saya abaikan, tapi lambat laun semakin tidak nyaman. Akhirnya saya menceritakannya kepada orang tua dan sahabat. Berkat dukungan mereka, sekali lagi saya berkeinginan berjilbab.

Akhirnya saya berjilbab ketika berpergian saja, untuk proses adaptasi. Mulai merasa gerah, mungkin didasari dengan niat yang setengah – setengah. Akhirnya saya kembali ke kehidupan semula, tidak berjilbab. Seiring berjalannnya waktu, saya melupakan keinginan untuk kembali berjilbab. Waktu itu yang terpenting perbaiki akhlaq dulu baru berjilbab.

Semester 5, mendapat amanah untuk mengemban tugas sebagai ketua organisasi dikampus, secara bersamaan saya mendapatkan cobaan yang berat. Papa harus mendapat perawatan di ICU karena serangan jantung.

Dua minggu mendapatkan perawatan, Alhamdulillah kondisi beliau membaik. Dari cobaan ini, rasa takut terhadap kebesaran Allah makin kuat. Saya berusaha semakin mendekatkan diri, belajar dan memperdalam lagi agama yang saya yakini.

Tiga bulan berlalu, tepat di ujian akhir semester, papa kembali masuk ICU. Pasrah, yang bisa saya dan keluarga lakukan hanya berdo'a. Sekali lagi Allah menunjukan kuasaNya. Papa kembali sehat wa'alfiat. Kami semakin bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah. Disetiap coba'an yang Allah berikan, Allah menyelipkan nikmat di dalamnya. Subhanallah

Selain coba'an, Allah juga memberikan hidayah. Saya sering bermimpi berjilbab. Ketika terbangun, merasa sedih melihat kenyataan tidak berjilbab dan saya orang yang pernah menanggalkan jilbab. Sedih, takut dan malu kepada Allah. Keinginan berjilbab muncul kembali. Saya berkonsultasi dengan keluarga dan sahabat. Saya tidak mau melakukan perubahan yang setengah – setengah, ingin berubah luar dalam.

Bismillah, mulai berniat mewujudkan keinginan itu tepat di hari Raya Idul Fitri 1432H. Sebelum hari itu datang, saya punya waktu tiga bulan untuk mulai menabung busana panjang sehari - hari / kuliah. Saya juga mulai beradaptasi dengan busana panjang.

Banyak yang bilang "Itu hanya busana, tinggal memakai kerudung dan baju lengan panjang". Yakin, perubahan ini akan berdampak besar bagi kehidupan saya kedepan. Saya mempersiapkan semuanya secara maksimal, tidak ada lagi alasan untuk menanggalkan jilbab. Sengaja mewujudkan keinginan itu tepat di hari Raya Idul Fitri, ini sejarah hidup, saya ingin mengenangnya. InsyaAllah saya berjilbab karena Allah.


Tantangan bermunculan.....

Waktu SMP, saya selalu menghabiskan banyak waktu didepan cermin. Dimulai bagian jilbab yang kusut, ketika dipakai kurang simetris. Mood jadi rusak, mungkin karena faktor usia. Waktu itu saya masih "labil", jadi emosi tidak stabil ketika mendapati sesuatu yang kurang nyaman. Akhirnya Mama membelikan jilbab instan. Tinggal memakai bandana, lalu jilbab model masukan. Simple dan efektif.

Tantangan kedua, aktifitas berlebih dan terik matahari membuat saya gerah. Sekali lagi mama memberikan solusi, pilih bahan jilbab yang lembut dan cocok dikulit kita. Masalah teratasi.

Tantangan baru, fashion. Semasa SMP, model jilbab sangat minim. Jarang sekali ada jilbab untuk gadis seusia saya. Kebanyakan jilbab yang dijual untuk ibu – ibu dengan manik diatasnya, terkadang jika terkena sinar matahari berkilauan. Untuk sesusia saya terlalu berlebihan. Akhirnya, saya memakai model jilbab yang selalu sama, hanya bermain di warna.

Alhamdulillah, belajar dari pengalaman sebelumnya, sekarang tidak lagi menemui kesulitan diatas. Walaupun terkadang saya merasa gerah, sama sekali tidak terbesit untuk melepaskan jilbab atau bahkan menyesalinya.

Sudah banyak pilihan fashion style berhijab. Tinggal kita memilih fashion style yang nyaman dan semoga tidak menyalahi syari'at yang ada, tentukan pilihan sesuai karakter yang kalian miliki.

Permasalahan utama masih berhubungan dengan profesi. Saya masih kesulitan ketika memakai stetoskop, belum terbiasa dan sedikit lama memakainya karena terhalang jilbab. Sekarang masih proses adaptasi.


Kehidupan saya berubah....

Sekarang saya mendapatkan perlakuan lebih sopan. Bukan karena jabatan yang saya sandang, tapi InsyaAllah karena penampilan baru saya. Hijab menjaga kita dari prasangka buruk, jadi jangan salah gunakan hijab.

Alhamdulillah mendapat banyak teman yang mau berbagi ilmu agama. Semakin membuat saya bersyukur, bahwa nikmat Allah memang luar biasa. Subhanallah

Saya mendapatkan ketentraman jiwa. Keluarga besar, terutama nenek mendukung perubahan saya. Semakin terjalin kedekatan antar individu dalam keluarga, keharmonisan semakin terasa. Saya sendiri bingung, apa hubungan semuanya dengan perubahan saya. Tapi kenyataannya seperti itu. Alhamdulillah

Sebelumnya saya sedikit tomboi. Tapi tanpa saya sadari, perlahan belajar untuk bersikap lebih anggun, sopan dari sebelumnya. Saya benar - benar menjadi pribadi baru tanpa terlepas dari karakter yang saya miliki.

Perubahan diatas, berpengaruh terhadap kepribadian. Saya emosional dan sensitive. Dengan perubahan yang terjadi dalam hidup, saya berusaha memperbaiki kekurangan yang saya miliki. Bukan untuk menjadi sempurna, tapi menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Selama empat bulan saya mengalami hari - hari yang luar biasa. Sekali lagi mendapatkan amanah untuk memimpin di organisasi dengan skala lebih besar. Selama menjalankan amanah, Allah memberikan kemudahan dan kekuatan yang luar biasa. Kemudahan, Allah berikan berupa ketabahan, kekuatan, ketegaran, kesabaran dll. Bentuk kekuatan, Allah berikan melalui dukungan keluarga, sahabat yang luar biasa, tetap mendapat partner kerja yang selalu totalitas.

Allah memberikan rejekinya kepada saya, melalui papa dan kakak. Alhamdulillah Allah berikan kesehatan kepada papa untuk mencari nafkah di jalanNya, dan Allah memberikan kemudahan kepada kakak saya dalam merintis karir. Alhamdulillah berkah yang saya rasakan bisa dinikmati juga oleh orang - orang terdekat saya.


Permohonan.....

Jangan ragu memulai sebuah perubahan berarti. Apalagi demi masa depan. InsyaAllah masa depan dunia akhirat. “Berniat berjilbab saja sudah bagus, apalagi mengamalkannya”. Niat saya semakin kuat, apalagi dukungan dari keluarga dan sahabat. Tidak mau menyia – nyiakan dukungan mereka. Ketika sudah mulai berjilbab, saya sangat bangga. Sudah mengamalkan dan mewujudkan harapan orang – orang terdekat kita.

Pertama kali tampil berjilbab dikampus, respon teman – teman luar biasa. Mereka turut berbahagia untuk perubahan saya. Subhanallah, jujur saya terharu dan bahagia sekali.

Saya ingin kalian merasakan kebahagiaan yang sama. Kadang kita butuh perubahan, ubah mindset, jangan terfokus dengan paradigma klasik “perbaiki hati dulu baru berjilbab. Memperbaiki hati dan busana? Mana yang lebih mudah untuk dilakukan terlebih dahulu. Kenapa kita tidak memulai dari hal yang paling mendasar, perubahan kecil akan memicu perubahan besar.

Mohon petunjuk sama Allah, sering sharing dengan teman berhijab. Dimulai dari niatnya, kalau setengah – setengah pasti muncul keraguan. Lalu biasakan mengenakan jilbab, manusia butuh adaptasi.

Mungkin faktor keraguan yang timbul dalam diri kalian adalah kurangnya percaya diri dan kekhawatiran. Ketika kalian sudah berhijab, kalian tetap jadi diri kalian sendiri bukan orang lain. Dan khawatir attitude kalian tidak bisa berubah jadi lebih baik. Itu butuh kesadaran dan keteguhan hati.

Kalau niat berhijab di dasari dengan keyakinan dan kesadaran diri sendiri. InsyaAllah, Allah akan menghapus kebimbangan dalam diri kalian. Apalagi kalau kita berhijab karena Allah.

Saya pernah bimbang, tapi mau sampai kapan. Lama kelamaan saya sendiri lelah. Dan Alhamdulillah, sekarang merasa lega karena sudah berhasil mewujudkan niat dan menghapus kebimbangan yang selama ini saya pendam.


Saya berharap "Perjalanan Hijab Saya" dapat menginspirasi kalian. Walaupun, mungkin belum banyak pengalaman yang bisa saya bagi. Tapi buat saya, belajar dari pengalaman orang itu penting. Pepatah "Experience is the Best Teacher" 100% benar adanya.

Jika seseorang pernah mendapatkan pengalaman baik, kita bisa belajar bagaimana proses menuju kebaikan itu. Sebaliknya jika buruk, kita bisa mengambil hikmah / pelajaran dari pengalamannya tanpa kita harus mengalami hal buruk terlebih dahulu, dan kita juga bisa terhindar dari hal buruk yang tidak kita inginkan. InsyaAllah

Semoga cerita saya bermanfaat dan bisa menginspirasi kalian semua. Saya tunggu cerita resolusi versi kalian. :)

.


Assallamu'alaikum wr. wb

Di tulisan saya yang sebelumnya, saya sempat mengemukakan akan melanjutkan pembahasan tentang problem mahasiswa. Tapi sayangnya, saya belum bisa angkat topik itu sekarang, mungkin di lain kesempatan. Sekarang saya beserta sahabat - sahabat saya masih terhanyut di euforia baksos angkatan. Saya bagi berbagi rasa senang dan bangga terhadap kesuksesan baksos fakultas saya. :)
Setiap fakultas di kampus kami (Universitas Wijaya Kusuma Surabaya), memiliki program kerja tahunan bakti sosial. Di fakultas kami (Fakultas Kedokteran), kegiatan baksos angkatan merupakan program kerja tahunan dari Bidang Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa. Kenapa kami menyebutnya dengan istilah baksos angkatan. Mungkin kesannya seperti baksos ini hanya milik angkatan tertentu saja. Tapi sebenarnya tidak seperti itu.
Baksos Fakultas ini adalah kegiatan bakti sosial bertaraf fakultas, dimana kepanitian baksos ini di pegang oleh masyarakat FK UWKS. Dan pastinya Dekan Fakultas sebagai pelindung kegiatan, Pembantu Dekan III bidang kemahasiswaan dan Gubernur BEM sebagai penanggung jawab. Lalu bagaimana dengan mahasiswanya??
Saat ini ada 4 angkatan yang masih aktif di kampus. Angkatan 2008, 2009, 2010, dan mahasiswa baru angkatan 2011. Menjawab pertanyaan di atas. Mahasiswa juga turut andil dalam kegiatan ini. Dan peran mereka sangat besar, khususnya di lapangan nanti. Di kegiatan ini peran mahasiswa akan terbagi menjadi dua. Yaitu sebagai panitia dan peserta. Untuk kepanitiaan di handle olah angkatan 2008, dan pesertanya angkatan 2010.
Kenapa harus 2008?? Jawaban dari pertanyaan ini pula yang akan menjadi penjelasan atas alasan kenapa terkenal istilah 'baksos angkatan'. 2008 di berikan amanah untuk menjadi panitia, karena angkatan 2008 merupakan angkatan paling senior. Senior yang saya maksudkan di sini bukan berarti angkatan yang paling berkuasa, sama sekali tidak.

Makna angkatan senior di sini adalah angkatan yang lebih berpengalaman di bandingkatan angkatan lainnya yang masih aktif di kampus. Jadi mereka di percayakan untuk mengemban tugas ini. Dan di setiap tahunnya selalu angkatan paling atas / seniorlah yang menjadi panitia, sehingga muncul suatu istilah 'baksos angkatan'. Bukan baksos milik 1 angkatan saja, tapi baksos milik fakultas yang di handle oleh mahasiswa semester 7 (2008) sebagai panitai, dan mahasiswa semester 3 (2010) sebagai peserta. Selalu seperti itu setiap tahunnya.

Mungkin akan timbul pertanyaan lagi, bagaimana dengan angkatan 2009 dan 2011?? Mereka tidak ambil bagian dalam baksos?? Jawabannya belum saatnya. Semua pergerakan kegiatan di kampus memiliki alur. 2009 di berikan amanah u/ melaksanakan MOM (sudah saya jelaskan di tulisan saya sebelumnya), dan 2011 sebagai pesertanya. Dan di kegiatan MOM ini rekan - rekan 2009 di didik dan dibina dalam suatu managemn kegiatan, yang nantinya ilmu yang mereka dapat akan di aplikasikan di kegiatan baksos angkatan jika mereka menjadi panitia. Sehingga mereka siap menghadapi segala suka duka yang akan mereka alami selama mempersiapkan kegiatan baksos, pastinya tantangan yang akan timbul lebih berat dan besar. Karena lokasi baksos selalu berada di luar kota.

Kembali ke kegiatan baksos itu sendiri. Tujuan dari kegiatan baksos, adalah mengabdi kepada masyarakat. Terjun langsung di tengah - tengah masyarakat, membantu permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya membantu meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat sebagaimana profesi kami nantinya adalah praktisi kesehatan. Dan tujuan secara khusus adalah mengenalkan, mengajarkan para peserta untuk beradaptasi dengan masyarakat. Sebagai seorang dokter, nantinya akan intens beriteraksi dengan masyakarat harus pandai berkomunikasi dan bersosialisasi.
Bukan hanya itu, dari kegiatan baksos kita akan mengetahui kendala apa saja yang nantinya akan timbul jika kita sudah terjun di dunia profesi dan kita di tempatkan di suatu daerah jauh dari perkotaan. Kendala paling signifikan adalah "Bahasa dan Fasilitas Kesehatan". Dari kegiatan ini lah kita akan mulai belajar dan berfikir kreatif untuk mengatasi kendala - kendala itu. Dan pastinya di butuhkan waktu yang cukup panjang untuk mencari solusi jitu, karena di butuhkan pengalaman dan kerjasama dengan pihak pemerintah setempat.

Cerita #baksosO8-1O bagian 1 sampai di sini dulu. Saya sengaja menceritakannya menjadi beberapa bagian. Karena kegiatannya berlangsung selama 4 hari 3 di malam di luar kota. Rasanya terlalu singkat bila hanya saya ceritakan dalam 1 judul tulisan. Karena saya benar - benar ingin mengajak pembaca merasakan euforia yang saya alami bersama sahabat - sahabat saya cc ; #panitia #peserta #pengawasBEM :)

Dan alasan lainnya, karena sebentar lagi UTS, saya harus lebih fokus menghadapi ujian. ;p Mohon do'nya untuk kami semua, semoga UTS kami lancar. Amiin :) Terima kasih sudah berkenan membaca. GOOD HEALTH BETTER LIFE!!

Wassallamu'alaikum. wr. wb




Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebelum membahas "Mahasiswa". Saya ingin mengucapkan selamat Hari Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Mungkin sangat terlambat saya mengucapkannya, karena peringatan HMKI jatuh pada tanggal 20 September 2011 bulan kemarin.

Sebenarnya ingin membahas topik HMKI, akan tetapi saya ingin mengangkat topik yang lebih luas, yakni "Mahasiswa". Kebetulan juga di kampus bertambah 1 keluarga baru, rekan - rekan mahasiswa baru angkatan 2011. Dan kegiatan MOM (Masa Orientasi Mahasiswa), di fakultas sendiri, untuk tahun kami menyebutnya dengan OPTIKUS (Orientasi Penyatuan Mahasiswa), yang panitianya beranggotakan rekan mahasiswa angkatan 2009 dan beberapa di antaranya 2010. Kegiatan ini menginspirasi saya untuk membahas tema "Mahasiswa" dalam tulisan kali ini. Di sini saya ingin berbagi pemikiran dengan teman - teman semua tentang "Mahasiswa", berbagi tentang apa yang saya pikirkan dan apa yang saya rasakan. Semoga itu semua bisa tersampaikan melalui tulisan - tulisan ini. :)

Sedikit tentang HMKI, tanggal 20 September 1982, tepatnya di Makasar resmi berdiri Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan dideklarasikan sebagai wadah bagi mahasiswa kedokteran Indonesia. Dan di hari jadi inilah dijadikan sebagai hari mahasiswa kedokteran Indonesia (HMKI). Sementara itu ISMKI sendiri memiliki fungsi sebagai wadah utama bagi mahasiswa kedokteran Indonesia untuk beraktifitas, berkreasi, menyampaikan aspirasi dan wadah untuk membangun bangsa Indonesia.

Ngomong - ngomong tentang Makasar. Pastinya kita sering mendengar dan melihat di tayangan telivisi / membaca di media cetak tentang kerusuhan yang melibatkan mahasiswa di sana. Pastinya timbul beberapa pertanyaan. Apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa terjadi? Apa pemicunya? Teman - teman bisa membacanya dihttp://andysyoekryamal.wordpress.com/2010/03/04/mengapa-demo-mahasiswa-makassar-sering-rusuh/. Lalu bagaimana dengan desas - desus bahwa makasar adalah kiblat dari pergerakan mahasiswa.http://birokrasi.kompasiana.com/2011/09/02/makassar-sebagai-kiblat-gerakan-kemahasiswaan-indonesia/, artikel ini ditulis oleh mahasiswa makasar. Silahkan teman - teman beragumentasi setelah membaca 2 artikel di atas, kita sudah cukup dewasa untuk berfikiran secara luas. Banyak sekali sudut pandang yang berbeda dalam menanggapi aksi demo yang di lakukan mahasiswa. Ada yang di benarkan dan ada yang tidak di benarkan. Tergantung aksi yang bagaimana dan proses perjalanan negosiasi yang di lakukan sebelum memulai aksi.

Tulisan di atas adalah sedikit intermezo sebelum saya membahas lebih jauh lagi tentang mahasiswa. Sempat saya utarakan pada waktu sambutan pembukaan MOM Fakultas Kedokteran 2011 (kebetulan sekarang saya menjabat sebagai Gubernur BEM FK periode 2011 - 2012), bahwa akan ada perubahan yang sangat signifikan antara masa - masa di bangku SMA dengan bangku perkuliahan. Perubahan itu bukan hanya dari status yang tadinya seorang pelajar SMA lalu sekarang menjadi Mahasiswa, melainkan dari pola berfikir, pembentukan mental, mungkin saya lebih suka menyebutnya dengan istilah masa peralihan dan pencarian jati diri.

Saya mencari informasi dari berbagai sumber. Kebetulan juga sebagai bahan materi tentang organisasi mahasiswa untuk saya sampaikan kepada mahasiswa baru di kegiatan MOM Fakultas. Dari bahan - bahan tersebut, saya mengambil kesimpulan, ada tiga tugas dasar dari mahasasiswa.

Pertama, mencari nilai.
Setiap mahasiswa ingin mendapat nilai sebaik - baiknya. Sebagian banyak orang lebih percaya dengan pembuktian apakah seorang mampu atau tidak, biasanya di lihat dari statistik nilai yang di perolehnya. Dan mahasiswa mana yang tidak mau mendapatkan nilai bagus dan berlama - lama di kampus. Pasti semua mahasiswa menginginkan nilai yang terbaik dan cepat lulus dengan gelar yang di inginkan.

Kedua, mencari ilmu.
Ilmu yang dicari mahasiswa tidak hanya berupa teori yang di pelajari dari buku diktat. Tapi dari kehidupan sosial bermasyarkat. Kita akan mendapatkan banyak ilmu, bahkan yang selama ini kita hanya membacanya di buku, kemungkinan besar kita bisa mempelajarinya langsung dari kehidupan sosial. Di kehidupan masyarakat, kita akan di hadapkan dengan problematika nyata, oleh karena itu mahasiswa harus kritis dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Dan secara tidak langsung kita akan belajar tentang problem solving. Dalam hal ini, organisasi mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting. Di organisasi, mahasiswa bisa mempraktekkan ilmu - ilmu yang sudah di perolehnya dalam bentuk teori menjadi sebuah realita.

Ketiga, mencari rekan.
Saya banyak mendengar bahwa kehidupan mahasiswa lebih individualis. Jangan terburu - buru menjadikan pernyataan ini sebagai kalimat paten / sebuah realita kehidupan mahasiswa yang tidak bisa di ganggu gugat. Akibatnya banyak yang tidak bisa menikmati kehidupan sebagai mahasiswa.
Kenapa bisa timbul suatu pemikiran seperti itu. Hal itu di karenakan beban tugas yang di terima mahasiswa lebih besar dan berat, juga kesibukan tiap mahasiswa yang berbeda, sehingga jarang sekali bisa keluar bersama. Berbeda dengan masa - masa SMA, dimana kita bisa pergi beramai - ramai dengan teman - teman tanpa terkendala dengan kesibukan dan tugas - tugas dari sekolah.
Memang ada benarnya pernyataan di atas. Tapi menurut saya, kembali ke pribadi masing - masing. Kita masih bisa menjalin persahabatan, kita masih bisa keluar bareng, ngobrol, nongkrong. Mungkin tidak sesering semasa SMA, tapi justru dengan intensitas waktu yang kita miliki sebagai mahasiswa untuk menikmati waktu luang, mengajarkan kita untuk menghargai dan memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik - baiknya dan menjadikannya lebih berkualitas.
Dan jika kita memiliki banyak rekan, beban yang kita terima sebagai mahasiswa tanpa kita sadari bisa berkurang. Contonhnya, dalam kehidupan sehari - hari mahasiswa. Kita bisa bertukar materi, bisa bertanya kepada rekan kita jika kita kesulitan dalam memahami penjelasan dari dosen / jika kita kesulitan dalam mengerjakan tugas. Dan manfaat jangka panjangnya, suatu saat ketika di dunia pekerjaan. Kehadiran rekan - rekan kita semasa sekolah / kuliah pasti akan sangat membantu kita dalam segala proses kerja sama / suatu hubungan kerja. Entah itu dalam satu bidang yang sama bahkan dengan bidang berbeda.

Jadi untuk rekan - rekan mahasiswa baru, kalian masih perlu belajar beradaptasi untuk proses transisi di bangku perkuliahan. Apa yang saya sampaikan bukan hanya ditujukan kepada mahasiswa baru, tetapi juga untuk rekan – rekan mahasiswa lainnya.

Sebenarnya masih ingin berbagi pemikiran melalui tulisan. Tetapi akan sangat menjenuhkan jika saya menuangkannya semua dalam satu judul. Tulisan ini masih sebuah awalan. Mungkin kalau di buku ini masih bagian dari BAB I. Saya akan melanjutkannya di lain kesempatan. Mungkin dengan ruang lingkup yang sama "Mahasiswa", tapi dalam topik yang berbeda. Mungkin saya akan mengangkat topik “Organisasi Mahasiswa” :)

Saya sangat berharap masukan dan pendapat dari teman - teman tentang tulisan ini, khususnya kritikan. Bagi saya, kritikan adalah sebuah semangat yang bersifat membangun kepribadian menjadi semakin lebih baik. ;)

Sebelum mengakhiri tulisan saya. Bagi teman – teman yang sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Saya ingin mengetahui respon teman – teman, jika teman – teman menerima pertanyaan dari seorang siswa/siswi SMA. Pertanyaan ini di kemukakan kepada saya oleh beberapa pelajar SMA. Mereka bertanya :
1. Apa saja yang di lakukan mahasiswa di kampus selain belajar?
2. Apakah di sibukkan dengan aksi demo?
3. Apakah demo itu wajib dilakukan oleh mahasiswa?
4. Apa jika tidak pernah demo tidak bisa di sebut sebagai mahasiswa? Terima kasih sudah menyempatkan waktu untu membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat. Amin ya Allah :)

Wassalamu'alaikum wr. wb


Assalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillah yaa.. Akhirnya mengaktifkan diri lagi di dunia maya via blog. Ini bukan pertama kalinya saya menulis di blog. Pertama kali saya menulis, beberapa tahun yang lalu, tepatnya waktu saya kelas 3 (sekarang semester 7). Ceritanya waktu itu lagi boomingnya media blogspot di kalangan teman - teman. Awalnya kita coba - coba bikin account. Dari 6 orang, yang bertahan untuk tetap melanjutkan menulis hanya 3 orang. Salah satunya saya.
Mungkin waktu itu masih SMA, jadi konsep dari coretan - coretan yang kita tuangkan di blog sedikit 'alay' itu bahasa muda anak jaman sekarang untuk menyebut sesuatu yang berlebihan. Nah, akhirnya untuk meramaikan blog kami, masing - masing dari mencari artikel - artikel dari om google untuk kami tuangkan di blog, tapi pastinya dengan sedikit perbaikan dalam penyusunan kata. Kami mencari sumber dari beberapa artikel yang ada di om google, lalu kami mengubah pembedaharaan kalimat dari artikel itu dengan pembedaharaan kata / bahasa ala anak SMA.
Seiring berjalannya waktu, ketika mendapatkan predikat sebagai mahasiswa. Konsep blog sedikit demi sedikit berubah. Menyesuaikan dengan program pendidikan yang kami ambil. Tapi tetap satu kuncinya, apapun yang kami tulis di blog, tidak terlepas dari kehidupan sosial. Kalau timbul pertanyaan, 'kenapa harus kehidupan sosial'. Jawabannya sederhana, karena manusia makhluk sosial. Okelah, mungkin semua orang tahu jawaban itu. Tapi apa ada jawaban yang lebih spesifik. Jawabannya ada, karena kami peduli dengan kondisi kehidupan sosial, kami ingin menggerakkan hati masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap satu sama lain, kami ingin suara kami sebagai generasi muda di dengar. Kami butuh tempat untuk mengaspirasikan suara kami, akhirnya lewat blogger kami memulainya. Sedikit demi sedikit kami menanggapi setiap permasalahan sosial yang ada dengan memposting artikel yang mengangkat permasalahan sosial, lalu kami mendiskusikannya di blog. Tapi waktu itu pemahaman kami masih terbatas, kami hanya menyampaikan apa yang ada di pikiran kami tanpa landasan yang jelas.
Sekarang, bila timbul pertanyaan. 'apakah masih akan mengangkat konsep kehidupan sosial di blog saya yang baru?'. Jawaban saya 'masih, tapi saya akan mengemasnya dengan cara yang berbeda'. generasi muda sekarang harus memilik pemikiran yang kritis terhadap perubahan - perubahan yang ada.
Jika ada pertanyaan lagi, 'bagaimana nasib blog saya yang lama?'. hmm.. saya sendiri sudah lupa nama dan alamatnya. hehe.. waktu itu karena kesibukan dengan aktifitas di kampus, saya sedikit mengabaikan nasib blog saya, dan akhirnya melupakan dan meninggalkannya. :"(
hmm... saya tidak akan membicarakan konsep blog saya lebih dalam lagi. Ini masih coretan pertama saya. Kedepannya Insyaallah saya akan mengangkat banyak topik, pastinya akan saya tuangkan dalam bahasa yang lebih santai, renyah, dan mudah di nikmati oleh mata untuk membacanya. haha..
Sampai di sini dulu coretan pertama saya. "Ini ceritaku, apa ceritamu", saya akan nantikan blog blog yang menginspirasi. Biar saya semakin semangat untuk corat coret berwarna di blog ini.
Wassalamu'alaikum wr. wb